Vaksinasi Teratur: Perisai Penting Melawan Infeksi pada Pasien Lupus
Bagi individu yang hidup dengan Lupus Eritematosus Sistemik (SLE), menjaga kesehatan adalah prioritas utama. Salah satu strategi krusial dalam manajemen penyakit ini adalah vaksinasi teratur. Pasien Lupus memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik; meskipun overaktif dalam menyerang diri sendiri, mereka seringkali rentan terhadap infeksi. Infeksi, bahkan yang ringan sekalipun, dapat menjadi pemicu flare (kekambuhan gejala) atau memperburuk kondisi Lupus yang sudah ada. Oleh karena itu, vaksinasi influenza, pneumonia, dan vaksin lain sesuai rekomendasi dokter menjadi perisai yang sangat penting.
Pasien Lupus, terutama yang sedang menjalani terapi imunosupresan, memiliki sistem kekebalan yang ditekan. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi, baik virus maupun bakteri. Infeksi, pada gilirannya, dapat memicu respons imun yang berlebihan pada pasien Lupus, yang kemudian menyebabkan flare penyakit atau bahkan kerusakan organ baru. Mengingat risiko ini, pencegahan infeksi melalui vaksinasi menjadi langkah yang sangat proaktif.
Vaksinasi influenza (flu) adalah salah satu yang paling direkomendasikan setiap tahun. Virus influenza dapat menyebabkan infeksi pernapasan yang parah pada pasien Lupus, berpotensi memicu komplikasi serius. Dengan vaksinasi, risiko tertular flu dan keparahannya dapat diminimalkan.
Selain itu, vaksinasi pneumonia juga sangat dianjurkan. Pneumonia adalah infeksi paru-paru serius yang dapat mengancam jiwa, dan pasien Lupus, khususnya yang memiliki masalah paru-paru atau sedang mengonsumsi obat imunosupresan, memiliki risiko lebih tinggi. Ada dua jenis vaksin pneumonia, dan dokter akan merekomendasikan jenis yang paling sesuai.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua vaksin cocok untuk pasien Lupus. Vaksin hidup yang dilemahkan (seperti campak, gondong, rubella, atau cacar air) umumnya dihindari pada pasien yang sedang mengonsumsi obat imunosupresan dosis tinggi, karena ada risiko virus dari vaksin dapat menyebabkan infeksi pada sistem kekebalan yang lemah. Oleh karena itu, setiap keputusan vaksinasi harus didiskusikan secara mendalam dengan dokter yang merawat. Dokter akan mempertimbangkan jenis vaksin, status aktivitas Lupus, dan regimen obat yang sedang dijalani pasien sebelum memberikan rekomendasi.
Dengan mematuhi jadwal vaksinasi teratur dan mengikuti rekomendasi dokter, pasien Lupus dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi dan komplikasi yang tidak diinginkan. Ini adalah bagian integral dari strategi holistik untuk mengelola Lupus dan meningkatkan kualitas hidup