Mengenal Jenis Operasi Saraf untuk Menangani Masalah Kompleks seperti Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Jenis operasi pada sistem saraf, atau bedah saraf, adalah prosedur medis yang sangat kompleks dan memerlukan keahlian tinggi untuk menangani berbagai kondisi yang memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Salah satu alasan utama dilakukannya jenis operasi saraf adalah untuk mengangkat tumor. Memahami berbagai jenis operasi saraf ini penting bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penanganan medis yang akan dijalani.

Salah satu jenis operasi saraf yang paling dikenal adalah kraniotomi. Prosedur ini melibatkan pembukaan tengkorak untuk mengakses otak guna mengangkat tumor, mengatasi perdarahan, atau memperbaiki kondisi lain di dalam otak. Tingkat kerumitan kraniotomi sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Contohnya, pada tanggal 22 Mei 2025, seorang pasien menjalani kraniotomi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta untuk mengangkat tumor otak yang menyebabkan gangguan penglihatan. Prosedur ini biasanya memakan waktu beberapa jam dan memerlukan pemulihan yang cermat.

Selain kraniotomi, jenis operasi saraf lainnya yang sering dilakukan adalah laminektomi dan diskektomi, yang berfokus pada masalah tulang belakang. Laminektomi adalah prosedur pengangkatan sebagian kecil tulang belakang (lamina) untuk mengurangi tekanan pada saraf atau sumsum tulang belakang, seringkali akibat tumor atau penyempitan kanal tulang belakang. Sementara itu, diskektomi adalah pengangkatan bagian diskus tulang belakang yang herniasi (menonjol) dan menekan saraf. Misalnya, pada tanggal 23 Mei 2025, seorang pasien menjalani laminektomi di Rumah Sakit Orthopaedi & Traumatologi Surabaya untuk mengangkat tumor kecil yang menekan saraf di tulang belakangnya.

Neurosurgery fungsional juga termasuk dalam jenis operasi saraf yang bertujuan untuk memperbaiki disfungsi saraf tanpa harus mengangkat struktur yang abnormal secara anatomis. Ini sering diterapkan untuk mengatasi gangguan gerakan seperti Parkinson’s Disease (melalui Deep Brain Stimulation – DBS) atau epilepsi yang resisten terhadap obat. Meskipun tidak selalu terkait dengan tumor, terkadang ini juga melibatkan penanganan implan di dekat area saraf.

Teknologi modern telah memungkinkan jenis operasi saraf minimal invasif, seperti endoskopi saraf atau bedah saraf stereotaktik. Prosedur ini menggunakan sayatan yang lebih kecil, kamera, atau teknologi pencitraan canggih untuk mencapai target operasi dengan presisi tinggi, sehingga mengurangi trauma pada jaringan sehat dan mempercepat waktu pemulihan. Pada tanggal 24 Mei 2025, sebuah tim bedah saraf di Rumah Sakit Internasional Siloam Jakarta berhasil melakukan pengangkatan tumor hipofisis menggunakan teknik endoskopi transnasal.

Dengan berbagai jenis operasi saraf yang terus berkembang, dokter spesialis bedah saraf memiliki pilihan yang semakin beragam untuk mendiagnosis dan menangani masalah kompleks pada sistem saraf, termasuk pengangkatan tumor, dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Mungkin Anda juga menyukai