Kolitis Iskemia: Bahaya Penyumbatan Pembuluh Darah ke Usus Besar
Kolitis iskemia adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah terganggu menuju usus besar. Gangguan ini menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan pada dinding usus, karena sel-sel tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Tingkat keparahannya bervariasi, dari ringan hingga berpotensi fatal, tergantung pada sejauh mana dan lamanya iskemia terjadi.
Salah satu penyebab utama gangguan ini adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) yang memasok usus besar. Kondisi ini membuat darah sulit mengalir lancar, sehingga pasokan oksigen ke sel-sel usus menjadi berkurang drastis, memicu kolitis iskemia yang menyakitkan.
Selain aterosklerosis, tekanan darah rendah (hipotensi) yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan aliran darah terganggu. Ketika tekanan darah sangat rendah, darah tidak mampu mencapai semua bagian usus secara efektif, mengakibatkan kekurangan oksigen dan nutrisi yang berujung pada kerusakan jaringan.
Bekuan darah yang menyumbat arteri yang memasok darah ke usus juga merupakan pemicu serius kolitis iskemia. Penyumbatan pembuluh darah mendadak ini bisa memutus total pasokan darah, menyebabkan kematian jaringan usus dengan cepat dan memerlukan intervensi medis darurat.
Gejala kolitis iskemia umumnya muncul tiba-tiba. Penderita merasakan nyeri perut yang hebat, seringkali di sisi kiri bawah, disertai kram, diare berdarah, mual, dan muntah. Gejala ini menjadi alarm bagi tubuh bahwa ada kerusakan jaringan yang sedang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah.
Diagnosis cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan seringkali kolonoskopi dengan biopsi untuk melihat langsung peradangan dan kerusakan jaringan di usus besar. Identifikasi penyebab aliran darah terganggu juga krusial.
Penanganan kolitis iskemia berfokus pada pemulihan aliran darah dan penanganan gejala. Ini mungkin melibatkan cairan infus, obat-obatan pereda nyeri, dan antibiotik jika ada infeksi. Diet cair sering direkomendasikan untuk mengistirahatkan usus besar yang meradang.
Pada kasus parah, di mana peradangan dan kerusakan jaringan meluas atau jika terjadi komplikasi seperti perforasi usus, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang rusak. Ini adalah langkah krusial untuk mencegah penyebaran infeksi akibat penyumbatan pembuluh darah yang fatal.